Jumat, 23 Oktober 2015

8 Komika Berkarakter

tand up comedy  atau komedi tunggal, menurut gue adalah sebuah kegiatan di mana seseorang berdiri dan membawakan sebuah materi yang lucu. Yah, sesederhana itu. Seperti halnya bermusik, dan menari, melakukan komedi tunggal juga merupakan sebuah seni. Seorang komika—orang yang melakukan stand up comedy—selalu membuat dan melatih materi-materi yang dibawakannya. Jadi, menurut gue, ngga ada salahnya seorang komika membawakan materi yang sama berulang kali. Gue mengibaratkan ini sama dengan seorang penyanyi yang membawakan lagu secara live, walaupun konsekuensinya adalah sebuah kejenuhan.

Salah satu unsur terpenting dalam stand up comedy adalah persona. Persona merupakan sebuah topeng sosial yang biasa digunakan guna menunjukkan identitas/karakter dari si komika.

Dan berikut, adalah 8 komika Indonesia yang memiliki persona paling kuat versi gue:
Fico Fachriza. Ia merupakan komika dengan persona yang sangat kuat. Ia menjadikan dirinya sebagai seorang idiotic. Sebuah karakter yang sangat khas, gampang diingat, dan mudah dicerna. Ditambah materi absurdnya yang luar biasa jenius, menjadikan dirinya sebagai seorang idiot yang menawan. Jangan lupa, postur tubuh dan mimik wajah yang terlihat innocent semakin memperkuat karakter Fico. Pantaslah orang ini menduduki posisi runner up di ajang kompetisi Stand Up Comedy Indonesia KompasTV.
Benedictus Siregar. Seorang piawai dalam memanfaatkan pikiran penonton. Dia menggunakan distorsi sebagai penguat personanya. Anak UGM ini, memilih menjadi pria tampan, kaya, dan belagu sebagai topengnya di panggung. Hal yang pastinya menimbulkan pertanyaan, bagaimana dengan tampang seperti itu dia justru memilih sesuatu yang sangat 180 derajat? Sebagian malah menimbulkan gelak tawa. Lihatlah, betapa cerdiknya dia, memutar otak para penonton yang justru akan semakin mempertegas karakternya sebagai si ganteng.. dengan wajah pas-pasan.

Di pentas, ia biasa melakukan stand up dengan menggunakan standing mic, sembari memasukkan tangannya ke saku. Ini semakin mencirikan dia sebagai seorang belagu, lagi cool, seperti kebanyakan orang Indonesia—dengan watak seperti ini—lakukan. Melihatnya ber-stand up­­, akan mengingatkan pada salah seorang komika idola gue, si jenius Mitch Hedberg.
Genrifinadi Pamungkas. Tak perlu diragukan lagi, si jawara Stand Up Comedy KompasTV Season 2 ini memiliki persona yang kokoh. Karakternya yang ngocol, serta pembawaannya yang banyak bergerak membuatnya memiliki ciri khas yang kuat.  
Kemal Palevi. Siapa yang ngga mengenal si juara tiga Stand Up Comedy KompasTV Season 2 ini?  Tatanan gayanya yang sangat anak band sekali sangat mudah diingat. Di atas panggung, gayanya pecicilan. Ketawa-tawa sendiri sewaktu tampil bukanlah hal yang baru baginya. Tampangnya yang seperti orang mabok lem, serta tingkahnya yang seringkali ajaib membuatnya dilabeli dengan komika absurd. Bitnya yang nge-pop membuatnya digandrungi para abg. Kemal juga memiliki fan base dengan sebutan kemalicious. Ehem. Alay sekali namanya.
Bintang Timur. Si pemenang Street Comedy 2 ini pembawaannya kalem, namun slenge’an. Personanya sangat kuat di materi. Orang yang bermuka tanpa dosa ini sangat khas dalam membawakan materinya. Bitnya yang seakan patah-patah, memiliki kekuatan tersendiri. Banyaknya tags dalam tiap bit, menjadikan materinya nampak gagah. Bridge dari satu bit ke bit lain terasa sangat mengalir, membuat materinya menjadi elegan. Entah berapa juta tahun dia bertapa untuk memproduksi sebuah materi berdurasi 6-7 menit.

Salah satu bit yang membuat nama seorang Bintang Timur meledak bak petasan jangwe, ‘Gue waktu itu mau nonton bola arsenal lawan liverpool, featuring semen padang. Gue nonton sama mamah gue.  Mau nonton, berantem rebutan remote. Mau nonton tv ,remotenya ilang diumpetin. Remotenya ketemu, tvnya ilang. Tv-nya ketemu, antena ilang. Antena ketemu, mamah gue ilang. Udah ilang, bawa remote lagi.’

See, berapa banyak tag yang ditaruh bintang dalam tiap bitnya. What a brilliant comic!
Raditya Dika. Siapa pula yang ngga mengenal comedian kelas kakap ini? Seorang penulis, aktor, dan creativepreneur kawakan ini mampu mengolah kata-kata menjadi hal yang menggelitik. Dalam stand up comedy, personanya adalah sebagai anak muda yang mudah resah, tapi rentan galau. Act-outnya luar biasa. Untuk menambah kesan galauannya, dia biasa mengubah suaranya menjadi sengau. Kejeliannya dalam meneliti kelucuan-kelucuan di sekitar membuatnya  dikagumi banyak komika. Mahluk yang mengiodalakan Woody Allen ini lebih sering membawakan materi Inner Self  saat tampil.
Ernest Prakasa. Juara tiga Stand Up Comedy KompasTV sekaligus pelopor Stand Up Comedy Indo ini semakin lama semakin memantapkan dirinya sebagai komika yang lebih sering mengajak penonton mengobrol. Dia menempatkan dirinya sebagai seorang teman bagi penontonnya. Pembawaan materi-materinya sangat santai, bahkan beberapa kali Punchline-nya sering ditutup bersama dengan si penonton. Si pendongeng yang ulung ini memilih Ellen Degeneres sebagai kiblat stand up-nya.

Panca Atis. Salah satu komika absurd dari sedikit komika—yang pengin jadi absurd—yang ada. Materinya kebanyakan one-liner yang berlandaskan paraprodoskian, terasa sangat dekat dengan dirinya. Komika yang satu ini biasanya melakukan ritual ‘wisuda’ sebelum melakukan stand up

Tidak ada komentar:

Posting Komentar