Bulan Oktober ini, #ComicTips yang akan dibahas adalah callback, salah satu jurus yang penting untuk dikuasai komika manapun.
Apa itu callback? Sederhananya, callback adalah mengulang punchline dari joke sebelumnya, untuk dipasangkan dengan set-up yang lain. Kalo digunakan dengan tepat, callback akan menjadi “bumbu penyedap” yang mantap. Contoh (dari bit gue sendiri aja yak biar gampang):
(Joke 1)
Sekarang era digital, dan menurut gue bohong lewat BBM atau SMS itu lebih gampang daripada bohong face to face. Salah satu kebohongan paling sering dilakukan orang bahkan cuma 3 huruf: “OTW”. Temen lo udah BBM lo dengan panik: “PING!!! Bro, dimana lo, gue udah sampe nih!”, trus lo bales: “OTW bro!”. Padahal baru bangun tidur, masi kriyep-kriyep sambil garuk-garuk biji.
(Joke 2)
Kalo Tuhan punya twitter, ada yang minta folbek ga ya? Kalo iya, mungkin Tuhan akan jawab: “OK, tapi kita kopdar dulu ya”. Trus Tuhan twit ke @Malaikat_Pencabut_Nyawa: “Bro tolong dijemput bro”. Trus malaikatnya bales: “OTW bro!”.
Ya, kira2 begitu.
Trus, gimana caranya supaya bisa bikin callback? Menurut gue ada 2 cara yang bisa dicoba:
1. Perbanyak dialog
Callback akan lebih gampang diaplikasikan pada dialog, kayak contoh diatas. Mungkin karena dalam dialog, ruang untuk pemilihan kata jadi lebih luas, jadi kata kunci yang mau dijadiin callback lebih gampang nyelip.
2. Cari punchline yang pendek dan catchy
Punchline yang pendek apalagi unik dari segi diksi, akan lebih gampang untuk dijadiin callback. Untuk yang ini, contohnya bisa diliat di video-video Ge Pamungkas (@GePamungkas). Banyak koq di Youtube.
BTW, bedakan callback dengan tagline. Ada beberapa comic yang sering nyelipin tagline di performance mereka, misalnya Kemal (@kemalpalevi) yang bilang “Pake korma, biar afdhol”, atau Soleh Solihun (@solehsolihun) yang kerap mengulang “Astagfirullah Ya Allah”. Cara ngebedain tagline sama callback ga susah sebenernya. Ciri-ciri tagline itu adalah, bisa dilempar sewaktu-waktu, tanpa butuh set-up. Kalo callback, tetep butuh set-up yang spesifik, ga bisa main dilempar gitu aja.
Udah terbukti memang, callback adalah salah satu jurus yang sanggup nge-upgrade joke yang biasa-biasa aja jadi lebih lucu dan keren. Tapi awas, hati-hati sama 2 hal berikut:
1. Jangan kejauhan
Supaya callback lebih kena, usahain jangan kejauhan jarak antara Joke 1 sama Joke 2. Kalo set setengah atau bahkan satu jam, ya mungkin idealnya ada jeda sekitar 10 menit lah. Pengaturan waktu adalah salah satu faktor penentu keberhasilan callback. Kalo kecepetan, orang enggak akan kaget. Tapi kalo kelamaan, orang udah lupa.
2. Jangan keseringan
Yang jadi masalah, beberapa comic suka meng-abuse callback. Satu punchline diulang sampe berkali-kali. Padahal semakin diulang callback tersebut, semakin berkurang surprise factor-nya. Coba aja liat video-video comic top kayak Chris Rock, Russel Peters, Ellen Degeneres, dll. Biasanya yang namanya callback itu ya cuma diulang satu kali. Dengan begitu, efeknya bisa maksimal.
Selamat mencoba :)
[@ernestprakasa]
Apa itu callback? Sederhananya, callback adalah mengulang punchline dari joke sebelumnya, untuk dipasangkan dengan set-up yang lain. Kalo digunakan dengan tepat, callback akan menjadi “bumbu penyedap” yang mantap. Contoh (dari bit gue sendiri aja yak biar gampang):
(Joke 1)
Sekarang era digital, dan menurut gue bohong lewat BBM atau SMS itu lebih gampang daripada bohong face to face. Salah satu kebohongan paling sering dilakukan orang bahkan cuma 3 huruf: “OTW”. Temen lo udah BBM lo dengan panik: “PING!!! Bro, dimana lo, gue udah sampe nih!”, trus lo bales: “OTW bro!”. Padahal baru bangun tidur, masi kriyep-kriyep sambil garuk-garuk biji.
(Joke 2)
Kalo Tuhan punya twitter, ada yang minta folbek ga ya? Kalo iya, mungkin Tuhan akan jawab: “OK, tapi kita kopdar dulu ya”. Trus Tuhan twit ke @Malaikat_Pencabut_Nyawa: “Bro tolong dijemput bro”. Trus malaikatnya bales: “OTW bro!”.
Ya, kira2 begitu.
Trus, gimana caranya supaya bisa bikin callback? Menurut gue ada 2 cara yang bisa dicoba:
1. Perbanyak dialog
Callback akan lebih gampang diaplikasikan pada dialog, kayak contoh diatas. Mungkin karena dalam dialog, ruang untuk pemilihan kata jadi lebih luas, jadi kata kunci yang mau dijadiin callback lebih gampang nyelip.
2. Cari punchline yang pendek dan catchy
Punchline yang pendek apalagi unik dari segi diksi, akan lebih gampang untuk dijadiin callback. Untuk yang ini, contohnya bisa diliat di video-video Ge Pamungkas (@GePamungkas). Banyak koq di Youtube.
BTW, bedakan callback dengan tagline. Ada beberapa comic yang sering nyelipin tagline di performance mereka, misalnya Kemal (@kemalpalevi) yang bilang “Pake korma, biar afdhol”, atau Soleh Solihun (@solehsolihun) yang kerap mengulang “Astagfirullah Ya Allah”. Cara ngebedain tagline sama callback ga susah sebenernya. Ciri-ciri tagline itu adalah, bisa dilempar sewaktu-waktu, tanpa butuh set-up. Kalo callback, tetep butuh set-up yang spesifik, ga bisa main dilempar gitu aja.
Udah terbukti memang, callback adalah salah satu jurus yang sanggup nge-upgrade joke yang biasa-biasa aja jadi lebih lucu dan keren. Tapi awas, hati-hati sama 2 hal berikut:
1. Jangan kejauhan
Supaya callback lebih kena, usahain jangan kejauhan jarak antara Joke 1 sama Joke 2. Kalo set setengah atau bahkan satu jam, ya mungkin idealnya ada jeda sekitar 10 menit lah. Pengaturan waktu adalah salah satu faktor penentu keberhasilan callback. Kalo kecepetan, orang enggak akan kaget. Tapi kalo kelamaan, orang udah lupa.
2. Jangan keseringan
Yang jadi masalah, beberapa comic suka meng-abuse callback. Satu punchline diulang sampe berkali-kali. Padahal semakin diulang callback tersebut, semakin berkurang surprise factor-nya. Coba aja liat video-video comic top kayak Chris Rock, Russel Peters, Ellen Degeneres, dll. Biasanya yang namanya callback itu ya cuma diulang satu kali. Dengan begitu, efeknya bisa maksimal.
Selamat mencoba :)
[@ernestprakasa]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar