Stand-Up Comedy Indonesia Kompas TV Season 3 a.k.a #SUCI3 akan
mulai audisi sebentar lagi. Sebagai program stand-up comedy pertama di
Indonesia, SUCI udah terbukti sukses mencetak bintang. Dan mungkin
sebagian diantara lo lagi mempertimbangkan untuk ikutan audisi. Sebelum
mulai masuk ke tips audisi, gue akan mulai dengan sharing soal manfaat
dan resiko ikutan SUCI, berdasarkan pengalaman gue selama ini.
Manfaat ikut SUCI:
1. Lo akan dilatih untuk produktif. Paling ngga di putaran awal, lo akan
wajib bikin materi baru selama 6-8 menit. Dan ini akan melatih lo untuk
nulis, nulis, dan nulis. Produktif karena dipaksa, tapi hasilnya
positif.
2. Lo akan menjalani proses mentoring yang intens dengan banyak
orang-orang penting. Komedian yang hebat dan pasti akan membuat lo
belajar banyak banget, kayak Pandji Pragiwaksono & Raditya Dika.
Menyerap ilmu dari mereka akan membuat wawasan lo sebagai comic
berkembang jauh lebih pesat dibandingkan harus belajar sendiri.
3. Lo akan ditempa secara mental untuk menghadapi ratusan penonton di
sebuah teater yang keren. Ini akan melatih showmanship lo sebagai
seorang performer, dan menaikkan level lo dari yang tadinya mungkin
masih sebatas panggung open mic.
4. Lo akan ketemu sama comic-comic lain dari seluruh Indonesia, dan
disitu lo akan merasakan uniknya aura kompetisi sekaligus persahabatan.
Kalo selama ini lo liat eliminasi Indonesian Idol dan bingung kenapa
mereka pada nangis saat temennya gugur, nah di SUCI lo bakal ngerasain
sendiri.
5. Lo akan tetep eksis setelah kompetisi berakhir (dengan catatan elo
tampil bagus tentunya), karena Kompas TV selama ini selalu menyalurkan
bakat-bakat para finalis ke berbagai program yang mereka punya.
6. Terakhir, kalo lo juara, lo dapet 50 juta. Lumayan.
Nah, sekarang kita bahas sisi sebaliknya. Resiko ikut SUCI:
1. Lo harus ngejalanin karantina di hari Senin-Rabu selama tiga belas
minggu. Kalo lo kerja kantoran, ini akan jadi masalah besar.
2. Lo akan menerima kenyataan pahit bahwa gagal itu menyakitkan (kalo
elo sampe gagal). Tapi bagi gue, kegagalan menghasilkan
#MeremMelekTour. Bagi Kemal Palevi, itu menghasilkan #AbsurdTour. Jadi
kegagalan itu menyakitkan, tapi bukan berarti kiamat. Tergantung elonya
aja.
3. Kalo lo sampe lolos jadi finalis, akan butuh waktu beberapa bulan
sampe elo bisa dipanggil Metro TV (kalo elo emang layak dipanggil).
Menurut gw ini sangat wajar. Klo lo lolos, image lo akan Kompas TV
banget, butuh waktu untuk menetralisir itu.
Jadi itu kira-kira pro/kontra ikut SUCI menurut pengalaman dan
pengamatan gue. Nah sekarang kalo lo memutuskan untuk ikutan audisi, ada
tiga hal yang perlu lo inget:
1. Lo harus UNIK, bukan hanya LUCU.
Memasukin tahun kedua tumbuhnya stand-up comedy di Indonesia,
kualitas comic-comic semakin edan. Dalam setiap kesempatan ke berbagai
kota di Indonesia, gue selalu dibuat kagum oleh garangnya comic-comic
lokal. Ini adalah berita baik buat industri, tapi berita buruk buat elo.
Artinya, kompetisi sekarang luar biasa berat. Lucu aja nggak cukup.
Kompas TV akan ngeliat: Apa bedanya elo sama comic lain? Inget, fokus di
persona sama pentingnya dengan fokus di materi.
2. Ruang audisi itu horor.
Ini yang seringkali ga disadari para peserta audisi. Banyak
comic gokil yang rontok di audisi musim lalu, dan saat gue tanya,
jawabannya sama: Gugup karena ketemu Mas Indro. Inget, bahwa lo akan
ngelawak di depan legenda lawak Indonesia. Udah pasti bukan perkara
enteng. Jadi sadari dari awal, bahwa pressure di ruang audisi akan
sangat tinggi. Baca #ComicTips edisi “Demam Panggung” mungkin akan membantu.
3. This is showbiz.
Gue inget banget kejadian Luqman Baehaqi gagal lolos di Season 2,
sementara comic-comic baru kayak Jessica Farolan & Agung Motivamor
dikasih kesempatan mencicipi putaran final. Jelas Luqman bukan kalah
lucu, tapi karena Jessica & Agung punya keunikan yang membedakan
mereka dari comic-comic yang lain. Inget, gagal audisi bukan berarti lo
comic jelek, hanya terkadang dunia showbiz punya pertimbangan
tersendiri, walaupun susah untuk diterima.
Itu dia #ComicTips seputar perhelatan akbar #SUCI3. Semoga membantu! :)
@ernestprakasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar